GALLERIA SEPAKBOLA
Tanpa terasa putaran kompetisi Liga Indonesia atau ISL telah bergulir kembali. Hal itu ditandai dengan pertandingan Community Shield di stadion Kanjuruhan, Malang, 25 September 2010, antara Arema Indonesia selaku juara ISL dan Sriwijaya FC selaku juara Piala Indonesia. Selanjutnya, kick-off Liga Indonesia pada hari berikutnya, 26 September 2010, serentak digelar di empat kota, yaitu Padang, Karawang, Kediri, dan Jepara.
Untuk kali keenam secara berturut-turut, PT Djarum menjadi penyandang dana utama perhelatan akbar tersebut sehingga nama event menjadi Djarum Indonesia Super League 2010/2011 (Djarum ISL). Adapun dari televisi, ANTV tetap menjadi official television karena PT Liga Indonesia telah terikat kontak selama sepuluh tahun semenjak tahun 2007.
PT Djarum menggelontorkan dana Rp 40 miliar untuk musim kompetisi ini atau naik Rp 2,5 miliar dari musim kompetisi lalu dan ANTV membeli hak siar Rp 10 miliar per tahun. Adapun sponsor apparel adalah Diodora dan sponsor bola adalah Nike (paket kontrak dengan Timnas PSSI). Sampai saat ini, belum diketahui sponsor pendukung lainnya yang didapat PT Liga.
Tentu tidak serta-merta sponsor utama memperpanjang kontraknya karena pada musim kompetisi lalu banyak catatan yang merugikan dari sisi sponsor, seperti perubahan jadwal, pertandingan dipindahkan, pertandingan tanpa penonton, TV live yang kurang dari syarat minimal, dan pertandingan play off yang sempat terkatung-katung tanpa kepastian.
Berdasarkan catatan penulis, ada 20 perubahan jadwal dari internal kompetisi dan ada 11 perubahan jadwal dikarenakan izin kepolisian serta ada 18 pertandingan tanpa penonton. Perubahan ini sudah barang tentu merepotkan sponsor dalam merancang promosi dan melakukan branding di lapangan.
Efek negatif lainnya juga dirasakan oleh ANTV karena mereka tidak bisa merancang siaran langsung dengan baik sehingga syarat minimal siaran langsung tidak dapat terpenuhi. PT Liga mensyaratkan siaran langsung televisi dalam satu musim kompetisi adalah 150 kali. Siaran langsung merupakan salah satu kunci negosiasi antara sponsor dan PT Liga sebab eksposur dari televisi sangat luas dan terukur.
Kepastian adalah syarat mutlak dari sebuah bisnis. Produsen ingin komunikasi produknya dapat berjalan sesuai rencana. Miliaran rupiah yang telah digelontorkan harus dapat memberikan kepastian citra dan komunikasi produk-produknya. Jika tidak dapat memberikan kepastian, maka dengan mudah produsen akan berpaling pada kanal komunikasi lain yang lebih dapat memberikan kepastian.
Pertandingan tanpa penonton sangat merugikan sponsor karena kumpulan penonton merupakan sarana komunikasi dua arah yang sangat efektif untuk sebuah produk. Di sinilah terjadi dialog antara produk dan target marketnya. Ini merupakan salah satu kelebihan dari aktivitas bersponsor dibandingkan dengan iklan di media.
Industri sepak bola merupakan potensi besar bagi produsen untuk mengomunikasikan produknya. Namun, sampai saat ini masih banyak ketidakpastian yang sering terjadi, seperti yang disebutkan di atas. Jangankan mengharapkan bonus eksposur, untuk menjaga agar sesuai dengan kontrak saja cukup sulit.
Dalam industri olahraga dikenal istilah sponsor protection, yaitu bagaimana pengurus olahraga dapat menjaga kepentingan sponsor sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi, dalam era industri, pengurus olahraga tidak hanya dituntut mempunyai keahlian teknis dalam bidang olahraga, tetapi juga harus mempunyai kemampuan dalam hal pemasaran.
Kita yakin bahwa PT Liga, PSSI, dan seluruh shareholder dari regulator sepak bola nasional akan memperbaiki diri dan melakukan pembenahan. Adapun stakeholder harus memberikan dukungan dan mengawasi agar sepak bola dapat lebih berkembang, baik dalam segi kualitas maupun segi industri, mengingat saat ini ada gejala ketidakpuasan klub dengan munculnya liga tandingan. Bisa saja suatu saat terjadi perubahan ketika yang tandingan bisa memberikan kepastian serta mendapatkan sponsor dan penonton lebih banyak.
.kompas