Belanda akhirnya harus menerima kenyataan tersingkir dari Piala Eropa 2012 setelah kalah dari Portugal. Seorang Cristiano Ronaldo dan ketidakseimbangan tim jadi penyebab kegagalan De Oranje.
Belanda menghadapi Portugal dengan satu tujuan: harus menang dengan selisih dua gol. Cara inilah sebagai satu-satunya cara untuk menjaga asa mereka untuk lolos ke babak perempat final Piala Eropa 2012, dengan catatan Denmark harus kalah dari tangan Jerman.
Belanda untuk pertama kalinya memasang formasi 4-4-2 di turnamen ini setelah menuai dua kegagalan dengan memakai formasi 4-2-3-1. Sedangkan Portugal tetap bermain dengan formasi 4-3-3.
Belanda yang mengejar kemenangan dan gol akhirnya bermain terbuka dan tidak mampu menahan serangan Portugal dan menyerah. Kekalahan ini membuat mereka harus angkat kaki dari tunamen empat tahunan ini.
Van der Vaart Sempat Mengancam
Terutama kehadiran Van der Vaart memang memberi asupan tenaga yang berarti dalam sisi penyerangan. Van der Vaart membuat rasio antara unit menyerang dan bertahan Belanda menjadi 5-5 (Huntelaar, Van Persie, Sneijder, Robben, Van der Vaart : Mathijsen, Vlaar, Jetro Willems, van der Wiel dan de Jong), bukan lagi 4-6 sebagaimana di laga sebelumnya saat Nigel De Jong dan Mark van Bommel dimainkan bersamaan.
Dengan Sneijder di kiri dan Robben di kanan (keduanya diberi kebebasan bergerak), posisi Van Persie di belakang Huntelaar di depan, maka masuknya Van der Vaart membuat tekanan dari jantung permainan jadi lebih berbahaya. Van der Vaart menjadi anchor-man yang diberi ruang banyak untuk mengontrol permainan. Bersama De Jong, Van der Vaart menjadi dua pemain dengan angka touch-balls dan jumlah passing terbanyak dalam pertandingan ini.
Kebebasan bergerak yang dimiliki Van der Vaart ini jauh lebih luas dibanding yang didapat Sneijder di dua laga sebelumnya. Itu konsekuensi taktik dari dipasangnya dua striker di depan (Van Persie dan Huntelaar) dan dibiarkannya Sneijder-Robben di sayap bebas bergerak ke tengah.
Situasi itu tidak bisa tidak memaksa unit bertahan Portugal bermain lebih ke dalam, karena sisi paling tajam dari Belanda semuanya ada di baris depan.
Inilah yang memungkinkan Van der Vaart bisa mencetak gol. Van der Vaart mendapatkan ruang yang sangat leluasa di depan defensive-line Portugal. Seperti terlihat dalam gambar di atas, ada 5-6 pemain Portugal sudah berjaga di dalam kotak, sementara Van der Vaart leluasa melakukan eksekusi.
Lubang di Pos Gelandang Bertahan
Dengan situasi itu, Belanda mendapat angin besar. Strategi ini sempat berhasil sampai 20 menit pertama. Saat Van der Vaart mencetak gol, jumlah passing antara kedua tim adalah 102 untuk Belanda berbanding 27 untuk Portugal, sangat jomplang!
Pembenahan dilakukan Paulo Bento dengan meminta tiga gelandang tengah mereka untuk lebih berani melakukan pressing, terutama memutus Van der Vaart yang dengan ciamik menjadi penghubung antara unit bertahan dan menyerang Belanda.
Jika Veloso diposisikan di depan center back Portugal, maka Moutinho dipasang untuk menahan permainan Van der Vaart. Sedangkan Meireles dipasang di belakang Van Persie, sehingga posisi striker Arsenal tersebut berada diantara Meireles dan Veloso.
Keberhasilan mereka menahan pemain tengah Belanda untuk masuk ke pertahanan mereka, membuat para pemain tim Negeri Kincir angin ini gagal masuk ke kotak penalti Portugal dan menciptakan peluang-peluang.
Hal ini juga berhasil meredam pergerakan Van der Vaart sekaligus menekan daerah Defensive Midfielder Belanda yang dijaga Nigel de Jong. Ini bukan hanya membuat arus permainan menjadi lebih seimbang, tapi pada saat yang sama membuat De Jong mendapat pekerjaan tambahan. Untuk pertama kalinya tekanan dari Portugal meningkat.
Mengingat kemampuan bertahan Van der Vaart memang kurang baik, beban sepenuhnya berada di pundak de Jong.
Di sinilah gol penyama kedudukan dari Portugal lewat kaki Ronaldo bisa muncul. De Jong terlihat menjadi lubang dalam proses gol ini
Ketika Joao Pereira masuk ke tengah lapangan dari sisi kiri pertahanan Belanda, De Jong (dalam lingkaran hitam) terlihat pasif. Defensive-line Belanda (garis putih) sudah tepat memasang garis sejajar berhadapan dengan tiga pemain Portugal. Masalah terjadi ketika Postiga tidak diam, tetapi dia turun seakan hendak menjemput bola dari Pereira.
De Jong tetap pasif dan ini memaksa Mathijsen (dalam lingkaran putih) naik mengikuti pergerakan Postiga dan meninggalkan lubang di baris pertahanan. Saat itulah Pereira mengirim through-pass pada Ronaldo yang diselesaikannya dengan dingin. 1-1.
Sepakbola Efektif
Catatan penguasaan bola Belanda di babak pertama mencapai 62%. Namun hal ini tidak dapat mereka manfaatkan untuk mencetak gol lebih banyak. Jangankan mencetak gol, mendekati kotak penalti pun merupakan hal yang sulit bagi mereka. Penguasaan bola lebih banyak terjadi di lini belakang dan lini tengah.
Jika kita lihat chalkboard passing kedua tim di babak I, terlihat bagaimana Belanda banyak memainkan bola di lini tengah. Saat memasuki final-third, rasio passing mereka menjadi berkurang drastis. Bandingkan dengan Protugal yang produksi passing mereka merata antara di lini tengah dan lini depan.
.
Ini yang menyebabkan rasio percobaan mencetak gol dimenangkan oleh Portugal. Walaupun kalah dalam penguasaan bola, Portugal berhasil membuat 4 shot on target dari 12 attempts yang mereka lakukan. Sebaliknya, Belanda hanya berhasil membuat 2 shot on target dari 7 attempts di babak pertama.
Pergantian pemain
Di menit 64, Paulo Bento memasukan Nelson Oliveira untuk menggantikan Helder Postiga. Pergantian ini sama seperti apa yang Bento lakukan ketika Portugal berhadapan dengan Jerman dan Denmark. Alih-alih sebagai penyerang, Oliveira bergerak aktif untuk menarik perhatian lawan.
Van Marwijk kemudian melakukan perjudian dengan memasukan gelandang Affelay menggantikan pemain bertahan Jetro Willems di menit 67. Sejak saat itu, Belanda bermain dengan formasi 3-2-3-2. Trio Afellay, Sneijder dan Robben menopang duet striker Van Persie dan Huntelaar.
Keputusan Marwijk ini akhirnya harus dibayar mahal, setelah Ronaldo kembali berhasil membobol gawang Stekelenburg di menit 74. Dalam satu serangan balik, Nani berhasil mengirim assist kepada Ronaldo. Sebagaimana terjadi pada gol pertama, Pergerakan Ronaldo ini terbantu oleh pergerakan Oliveira yang berhasil masuk ke pertahanan dan mengalihkan perhatian bek-bek Belanda.
Panggung Ronaldo
Dalam pertandingan ini Ronaldo berhasil menebus kegagalan mencetak gol di dua pertandingan awal. Setengah dari total shot on target dan attempts Portugal dsumbangkan oleh pemain Real Madrid tersebut. Di pertandingan melawan Belanda, Ronaldo berhasil mencetak 2 gol, dari 4 shot on target dan 12 attempts. Dua tembakan Ronaldo pun sempat membentur tiang gawang Stekelenburg.
Sebagaimana dua laga sebelumnya, juga di laga-laga bersama Real Madrid, Ronaldo secara formasi memang berada di sisi kiri penyerangan, tapi dia diberi kebebasan bergerak untuk masuk ke tengah dan depan. Ini pola yang mudah dibaca sebenarnya. Semua tahu bagaimana dan seperti apa cara bergerak Ronaldo. Tapi jika dia dalam performa terbaiknya, tak banyak memang yang bisa dilakukan untuk menghentikannya.
Kesimpulan
Permainan terbuka ala Belanda membuat mereka harus menerima kekalahan, tersingkir, dan gagal menuai satu poin pun di turnamen ini. Ketika Belanda berusaha untuk menang, sebaliknya Portugal malah mampu bermain stabil dan berhasil memenangkan pertandingan.
Marwijk tidak mampu membuat keseimbangan bermain sebagaimana yang dipertontonkan di Piala Dunia 2010. Daya serang yang sangat tinggi, tidak mampu diimbangi oleh kemampuan bertahan yang bagus.
Dipasangnya dua gelandang bertahan, De Jong dan Van Bommel, di dua laga awal, yang sukses dipraktekkan di Piala Dunia 2010, kali ini nyaris tak berguna. Marwijk sering bicara bahwa dia menginginkan trofi, bukan sepakbola menyerang dan indah.
Di turnamen ini, Marwijk mendapatkan "balasannya": trofi tak ada, menyerang ala kadarnya.
DETIKNEWS.
- YUNANI - PROFIL TIM EURO 2012
- UKRAINA - PROFIL TIM EURO 2012
- SWEDIA - PROFIL TIM EURO 2012,
- SPANYOL - PROFIL TIM EURO 2012
- RUSIA - PROFIL TIM EURO 2012
- PORTUGAL - PROFIL TIM EURO 2012
- POLANDIA - PROFIL TIM EURO 2012
- PERANCIS - PROFIL TIM EURO 2012
- KROSIA - PROFIL TIM EURO 2012
- JERMAN - PROFIL TIM EURO 2012
- ITALIA - PROFIL TIM EURO 2012
- IRLANDIA - PROFIL TIM EURO 2012
- INGGRIS - PROFIL TIM EURO 2012
- DENMARK - PROFIL TIM EURO 2012
- BELANDA - PROFIL TIM EURO 2012
- CEKO - PROFIL TIM EURO 2012