Menurut Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, pemecatan Alfred Riedl tersebut lantaran beberapa faktor teknis, termasuk soal kontrak kerja Riedl yang ternyata cacat. Kontrak kerja yang mengikat Alfred Riedl ternyata tidak termasuk dalam kontrak kerja yang dibuat PSSI, selaku federasi sepakbola Indonesia, melainkan dibuat secara individu dengan Nirwan Bakrie.
Menurut Djohar, setelah ditelusuri, PSSI ternyata tidak pernah menjalin kontrak dengan Alfred Riedl dan sejumlah staf di bawahnya, termasuk asisten pelatih, Wolfgang Pikal. Riedl dan stafnya terbukti menjalin kontrak secara pribadi dengan Nirwan Bakrie, yang saat itu menjabat Wakil Ketua Umum PSSI.
Tak hanya memecat Riedl dan asisten di bawahnya, PSSI juga menunjuk manajer baru untuk timnas. "Manajer sudah ganti, dan pelatihnya bukan Riedl. Wah, gempar ini. Ya, Jadi kita tidak memakai Riedl. Dia tidak kontrak dengan PSSI. Kita cari kontraknya tidak ada di PSSI," ujar Djohar Arifin di kantor PSSI, Rabu (13/7/2011).
Hal senada juga disampaikan Bob Hippy, Koordinator timnas. Menurutnya, kembali memanggil Alfred Ried merupakan persoalan yang sulit lantaran terbentur dengan soal kontrak kerja yang belum jelas. Riedl ternyata hanya menjalin kontrak dengan Nirwan Bakrie secara personal, dan selama empat bulan terakhir belum dibayar.
"Riedl itu agreemennya dengan pak Nirwan Bakrie, bukan dengan federasi. Jadi bagi saya itu susah, posnya dia itu sebagai apa. Dia kontrak pribadi, apa federasi, apa dengan BTN atau dengan Nirwan sendiri. Jadi mustahil kami pakai dia lagi," ujar Bob Hippy.
TRIBUNNEWS