Ketua Umum Persija Ferry Paulus menolak klub LPI untuk berada satu kompetisi dengan klub-klub ISL. Apa alasannya?
Setelah LPI dirangkul PSSI, muncul sebuah pertanyaan: bakal bermain di level kompetisi manakah klub-klub yang ada di dalamnya? Ini yang kemudian memunculkan pro dan kontra.
Banyak yang menentang seandainya klub-klub LPI langsung ditaruh di kasta teratas, layaknya klub-klub ISL. Alasan yang mengelilingi penolakan ini adalah fakta bahwa beberapa klub ISL harus melalui divisi yang lebih rendah dulu untuk bisa sampai di sana.
Alasan yang sama jugalah yang melatarbelakangi penolakan Ferry Paulus. Ia menyebut, jika klub-klub LPI berada di kompetisi teratas, maka hal tersebut menentang statuta.
"Kita menolak hadirnya klub-klub LPI untuk bisa berada bersama-sama dalam satu kompetisi karena itu bertentangan dengan statuta," ujarnya kepada detikSport, (Jumat 12/8/2011).
"Setiap klub yang berada di kompetisi paling tinggi itu kan melalui tahapan-tahapan, verifikasi-verifikasi, tingkat-tingkat, (seperti) 3, 2, 1, kemudian utama. Baru kemudian mereka ada di kasta tertinggi."
"Saya pikir, hal yang seperti itu harus dipikirkan. Kalau mau mengubah aturan seperti itu berarti harus mengubah statuta," tegasnya.
Di sisi lain, klub-klub LPI kini tengah berusaha untuk mematuhi syarat verifikasi yang sudah ditetapkan oleh PSSI dan AFC. Verifikasi itu tak lain dan tak bukan demi memiliki label "profesional" dari PSSI.
Dengan label "profesional" itulah nantinya klub-klub dianggap layak untuk bermain di kompetisi paling atas.
detiksport
