Custom Search

Pengurus PSSI periode 2011-2015 menggelar acara buka puasa bersama di kediaman pengusaha Arifin Panigoro





Pengurus PSSI periode 2011-2015 menggelar acara buka puasa bersama di kediaman pengusaha Arifin Panigoro di Jenggala, Jaksel, Senin, 15 Agustus 2011. Usai berbuka, ketua umum PSSI, Djohar Arifin Husin melanjutkan acara dengan jumpa pers.

Selain Djohar dan wakilnya Farid Rahman, acara buka puasa di kediaman penggagas Liga Primer Indonesia itu juga diikuti oleh sejumlah anggota Komite Eksekutif PSSI seperti Bob Hippy, Sihar Sitorus, dan Tuti Dau.

Sekjen PSSI, Tri Goestoro dan segenap pegawai PSSI juga tampak hadir pada acara ini. Menurut Tri, dipilihnya kediaman Arifin sebagai tempat buka puasa bersama disebabkan karena kantor PSSI yang kurang memadai.



"Agar suasananya lebih enak. Karena tempatnya luas. Kalau di PSSI ruangannya sempit," ujar Tri singkat.

Sementara itu, dalam jumpa pers yang digelar di kediaman Arifin, Djohar menyampaikan hasil rapat komite exco yang digelar, Senin, 15 Agustus 2011. Mulai dari rencana penghapusan skorsing Persema dan Persibo, perkembangan timnas, hingga mengenai format kompetisi.

Menurut Djohar, ini merupakan rapat exco ketiga yang digelar sejak kepengurusannya terbentuk. Rapat sebelumnya digelar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta.

"Tadi merupakan rapat exco ketiga sejak kepengurusan terbentuk. Kami membicarakan mengenai berbagai program dan kegiatan yang dilakukan oleh PSSI," kata Djohar.

Arifin adalah sosok yang tidak direstui FIFA maju pada pemilihan anggota esxco PSSI pada Kongres PSSI, 9 Juli lalu. Dalam pencalonannya, Arifin bersama George Toisutta didukung oleh komponen bernama Kelompok 78.

Sehari menjelang pemilihan, AP melunak. Kelompok 78 selanjutnya mengalihkan suaranya kepada Djohar yang dengan mulus berhasil memenangkan pemilihan.

Meski tidak tercatat sebagai pengurus, Arifin dalam beberapa kesempatan berani berkomentar mengenai kebijakan PSSI. Salah satunya adalah terkait dengan pemecatan pelatih timnas, Alfred Riedl awal Juli lalu.

Pada sebuah kesempatan, Arifin yang sempat bergabung dengan partai PDI-P ini mengatakan kalau Riedl dipecat karena tidak bisa diajak kerja sama. Pernyataan ini dilontarkannya di sela-sela acara syukuran terpilihan pasangan Djohar-Farid.

"Dia (Riedl) tidak mau bekerja sama dengan kita. Ya kita ganti. Susah-susah amat, masih banyak yang lain," kata Arifin kepada wartawan awal Juli lalu.

VIVAnews

Masukkan email address anda untuk mendapatkan berita terbaru:

Delivered by FeedBurner

Add to Google Reader or HomepagePowered by FeedBurnerSubscribe in Bloglines