PSSI memutuskan untuk membatalkan regulasi pembatasan gaji pemain lokal dalam Liga Profesional musim ini sebesar Rp500 juta. PSSI juga menyerahkan masalah format kompetisi kepada klub yang lolos verifikasi.
PSSI mengambil keputusan tersebut dalam rapat Anggota Eksekutif hari ini, Senin 15 Agustus 2011. Selain mengambil keputusan mengenai pembatalan pembatasan gaji, PSSI juga memutuskan masalah format kompetisi.
"Untuk pembatasan gaji pemain, bukan PSSI yang menentukan tapi klub yang akan memutuskan apakah ada pembatasan atau tidak. Jadi, apakah perlu kebijakan pembatasan gaji pemain, klub lah yang akan memutuskan," ujar Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin dalam jumpa pers, Senin 15 Agustus 2011.
Djohar juga menegaskan format kompetisi akan ditentukan oleh seluruh klub yang nantinya dinyatakan lolos verifikasi. Sehingga wacana pembagian wilayah dalam kompetisi musim ini berada sepenuhnya di tangan para klub peserta.
"Pembagian wilayah terpulang pada klub. Tapi, kami menjelaskan untung-ruginya penggunaan satu atau dua wilayah kompetisi kepada klub," tegas Djohar.
Dalam rapat Anggota Eksekutif PSSI hari ini juga ditentukan pembatalan syarat deposito sebesar Rp5 miliar bagi klub-klub yang akan bermain di level kompetisi teratas. Semula syarat tersebut adalah harga mati, namun PSSI memutuskan alternatif lain, yakni garansi bank.
"Sebenarnya deposit partisipasi itu permintaan AFC bukan PSSI. Tapi, bisa kami akali dengan setor uang tunai atau menunjukkan garansi bank. Tapi, tentunya yang berasal dari bank pemerintah,"
Mengenai kuota pemain asing, PSSI tetap berpegang pada format 3 pemain non-Asia dan 1 pemain Asia untuk klub di level 1. Sedangkan klub di level berikutnya adalah maksimum 2 pemain non-Asia dan 1 pemain Asia.
VIVAnews