Ingatan Didier Drogba masih menerawang ke Moskow 2008 ketika mengambil tempat duduk, mendengar dirinya dinobatkan sebagai man-of-the-match final Liga Champions, dan mulai melayani pertanyaan para jurnalis, Sabtu atau Minggu (20/5/2012) dinihari WIB.
Berikut petikan wawancara Drogba seusai partai puncak final Liga Champions di Muenchen:
Apakah Anda masih ingat memori Moskow 2008?
Kenangan di Moskow sangat menyulitkan, sangat menyakitkan bagi kami, dan malam ini kami berhasil melupakan semuanya. Kami sudah berjuang memberikan segalanya. Semuanya tertulis, saya pikir, bertahun-tahun lalu. Saya telah bersama klub ini selama delapan tahun dan kami selalu nyaris (meraih gelar juara Champions), tak pernah jauh darinya. Sekarang, setidaknya, kami sudah memenanginya. Semua akhirnya kembali pada kami di Stamford Bridge. Rasanya paling menyenangkan dari apapun yang pernah saya rasakan.
Apa yang Anda rasakan ketika akan mengambil penalti penentuan?
Saya percaya diri. Sebelum menembaknya saya berpikir tentang apa yang terjadi di Piala Afrika dimana saya dapat memenanginya untuk Pantai Gading tapi gagal. Rasa beratnya sama tapi kemudian saya berpikir harus mencetak gol mengingat segala penyelamatan yang dilakukan Petr Cech. Ketika Anda punya pemain seperti dia di bawah mistar Anda harus percaya. Saya ingin membuat gol bagi Cech dan rekan-rekan lainnya. Saya hanya ingin membuat senyum Chelsea mengembang dan melupakan segala kekecewaan dan tangisan yang pernah kami alami.
Apakah trofi Liga Champions adalah cara Drogba mengucap selamat tinggal?
Saya tak tahu masa depan akan membawa saya kemana. Saya hanya gembira telah memenangi trofi ini. Itu adalah malam bersejarah bagi klub ini.
Apakah Roberto Di Matteo akan mengambil keputusan berdasarkan momen emosional ini?
(Roberto) Di Matteo pernah mengalami tekanan yang lebih berat tapi saya pikir ia belum mampu melaksanakan tugas (sebagai pelatih Chelsea) untuk waktu yang lama. Sekarang, saya dapat tenang berlibur. Tantangan berat yang saya alami dalam tiga bulan terakhir. Menanyakan masa depan Di Matteo kepada saya adalah hal irelevan dan Anda tahu apa yang saya diskusikan dengan bos (Roman Abramovic) akan tetap bersifat pribadi.
Saya ingin membuat gol bagi Cech dan rekan-rekan lainnya. Saya hanya ingin buat senyum Chelsea mengembang dan melupakan segala kekecewaan dan tangisan yang pernah kami alami.
-- Didier Drogba
KOMPAS