Persaingan perebutan juara Liga Primer Inggris musim ini berlangsung ketat hingga pekan terakhir. Ini menjadi persaingan terpanas dan terketat sejak 1989 atau 23 tahun terakhir.
Dengan sisa satu pertandingan, duo Manchester, City dan United, memiliki 86 poin. City hanya unggul selisih gol. City memiliki selisih gol 90-27 (+63) dan United 88-33 (+55). Keduanya berselisih delapan gol.
Persaingan seketat ini tidak pernah terjadi sejak Arsenal dan Liverpool menyelesaikan musim dengan jumlah poin yang sama pada 1989. Keduanya sama-sama memiliki 76 poin dan selisih gol yang sama yakni 37 gol.
Sebelum 1989, terakhir kalinya terjadi duel ketat sampai akhir musim adalah pada 1965 ketika Manchester United dan Leeds United mengakhiri musim dengan koleksi poin yang sama. United menjadi juara melalui sistem yang menghitung gol rata-rata satu tim setelah melalui 42 pertandingan dalam semusim.
Untuk musim ini, City lebih favorit dibanding United karena memiliki keunggulan selisih gol. Di laga terakhir, The Citizens menjamu QPR dan United melawat ke kandang Sunderland.
Namun demikian, kubu United tak kehilangan asa. The Red Devils masih percaya apapun bisa terjadi dalam sepakbola.
"Kami masih hidup. Itu penting untuk diingat. Saya telah melihat banyak hal dalam sepakbola. Jadi, kenapa mustahil muncul kejutan (United juara)? Ada begitu banyak hasil aneh musim ini. Itulah kenapa saya masih punya harapan," ujar bek kiri United, Patrice Evra, dikutip Mirror, Selasa (8/5).
TRIBUNNEWS